MAKALAH
“LEUKIMIA
( KANKER DARAH )”
FANDI
1021160
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG
TAHUN 2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Leukimia”
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
tidak bisa kami sebutkan satu-persatu
Penulis sadar bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami sangat menharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan tugas
ini di masa yang akan datang. Penulis juga berharap tugas ini dapat berguna
bagi pembaca.
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................
KATA
PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................
A.
LATAR BELAKANG.....................................................................
B.
KOMPONEN SISTEM PEREDARAN DARAH....................................
I.
DARAH.............................................................................................
II.
PEMBULUH DARAH.....................................................................
III.
JANTUNG.........................................................................................
C.
PEREDARAN DARAH MANUSIA.............................................. .........
D.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
E.
TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.......................
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................
A.
PENGERTIAN LEUKIMIA (KANKER DARAH)................................
B.
TANDA-TANDA PENYAKIT LEUKIMIA (KANKER DARAH)
C.
PENYEBAB LEUKIMIA (KANKER DARAH)....................................
D.
KOMPLIKASI YANG TERLIBAT DALAM LEUKIMIA KRONIK
E.
PENCEGAHAN LEUKIMIA..................................................................
F.
PENGOBATAN LEUKIMIA...................................................................
BAB III
PENUTUP..................................................................................................
A.
KESIMPULAN.........................................................................................
B.
SARAN......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam hidupnya, organisme memerlukan
makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain
menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh
melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut
dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.
B.
KOMPONEN SISTEM
PEREDARAN DARAH
I. DARAH
Pengertian darah
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan
kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel
darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih (leukosit )
dan keping darah ( trombosit ).
Komposisi plasma dalam darah sekitar
55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % l.
Sel dan keping darah lebih berat
dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut
sentrifugasi. ( Marieb 2004; Solomonet al.2005 ).
Fungsi darah :
- Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh
- Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh
- Mengangkut sisa-sisa metabolisme, seperti karbon dioksida, urea,dan asam laktat kealat ekskresi.
- Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ketempat yang membutuhkan.
- Mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, melawan bibit penyakit serta melakukan mekanisme pembekuan darah.
a. Plasma darah
Pada
manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa
organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl. Plasma darah
berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-sel darah
Sel-sel
darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan
langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.
Ada
tiga macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
ـ Eritrosit berbentuk
pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf
) dan tidak berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ).
ـ Warna eritrosit
tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika
hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di
lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
ـ Proses Pembentukan
eritrosit di sebut eritropoiesis.
ـ Sel yang dapat
membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid ) yang mampu
berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan
selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah.
Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.
ـ Jumlah Eritrosit
bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal
seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta
permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter
kubik darah.
2. Leukosit ( sel darah Putih)
- Terdapat enam jenis leukosit dalam darah
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma.
Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering
disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit ( tidak
bergranula ).
- Bahan-bahan yang di perlukan
untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel
lainnya.
- Orang dewasa memiliki sekitar
4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil,
2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.
- Masa hidup leukosit
berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu
mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya
bertahun selama 100-300 hari.
3. Trombosit ( keping-keping darah )
ـ Trombosit berguna untuk
menggumpalkan darah, Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti
ـ Masa hidup trombosit
sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di
hancurkan.
ـ Jumlah keping darah
adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
c.
Mekanisme
Penggumpalan Darah
Pembekuan
darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1. Jaringan luka papar ke darah,
trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang
membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang
memberi perlindungan darurat sehingga terjadi kehilangan darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.
-
Faktor
penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah
dari plasma darah.
-
Tronbin
akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.
d.
Penggolongan darah
- Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap penggumpalan darah ( aglutinasi ).
- Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.
a.
Golongan
darah sistem A B O
Dalam
sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB,dan O.Apabila pada
sel darah merah seorang tidak terdapat anglutinogen A atau pun B maka darah di
golongkan O, jika hanya terdapat anglutinogen A darah di golongkan A, dan jika
hanya terdapat anglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat
anglutinogen A dan B darah digolongkan AB.
b.
Golongan
darah system Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus
didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus ( Rh ) yang disebut juga
faktor Rhesus.
e. Transfusi darah
Pada Transfusi darah orang yang
menerima darah disebut resipien pada pemberi darah disebut donor. Sel darah
yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein.
Pada umumnya Transfusi dilakukan
pada orang dalam kondisi :
-
Orang
mengalami kecelakaan
-
Tubuh
terbakar.
-
Orang
yang kekurangan darah akut
-
Orang
yang mengidap penyakit kronis.
II.
PEMBULUH
DARAH
Pada abad ke 17 seorang ahli
fisiologi dari inggris, ya’ni William
Harvey ( 1578 – 1657 ), dari hasil
percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik (
vena ).
Tiga puluh tahun kemudian seorang
ahli anatomi italia Marcello Malpighi. Berhasil menemukan pembuluh darah
kapiller.
a.
Pembuluh Nadi ( Arteri )
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang
membawah darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pada saat
jantung berkontraksi ( sisto ) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh
nadi. Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup ( Valvula
semilunris ) yang berada terdapat diluar jantung.
Ada dua
pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
1.
Pembuluh
nadi besar ( aorta ).
Aorta
adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh
tubuh.
2.
Pembuluh
nadi paru-paru ( arteri palmonalis ).
Pembuluh nadi paru-paru adalah
pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru ( pulmo ).
b.
Pembuluh Balik ( Vena )
Pembuluh balik adalah : Pembuluh
yang membawa darah kembali kejantung, yang umumnya mengandung karbondioksida. Pada
saat jantung berelaksasi ( Diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk
ke jantung melalalui vena. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah
katup yaitu Valvula Semilunaris.
Pembuluh
balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1.
Vena
Kava
Vena
kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada
dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
-
Vena
kava superior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi
kanan jantung.
-
Vena
kava inferior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah
tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang
mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
III.
JANTUNG.
Jantung
terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh Parikardia. Parikardia
terdiri dari dua lapis yaitu :
-
Lamina
pariestalis ( sebelah luar ), dan
-
Lamina
viseralis ( menempel di dinding jantung. )
Diantara kedua lapis tersebut
terdapat kavum parikardia yang berisi cairan pirikardia.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu :
dua serambi ( atrium ) dan dua bilik (ventrikel).
Jantung dibentuk terutama oleh tiga
jenis otot jantung ( miokardia ) yaitu, otot serambi, otot bilik , serta
serabut otot perangsang dan pengantar khusus.
-
Detak
Jantung
Detak jantung setiap orang berbeda-beda
tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktifitas
seorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang 72 permenit. Tetapi pada saat
berdiri denyut nadi mencapai 83 permenit.
Pada anak-anak, denyut nadi nya lebi
cepat dibandingkan orang dewasa. Orang terkejut denyut nadinya menjadi lebih
cepat. ( Istamar Syamsuri,dkk:2006 )
C.
PEREDARAN
DARAH MANUSIA.
Ada dua macam peredaran darah dalam
tubuh manusia yaitu :
1. Peredaran darah kecil.
Adalah
peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri
pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
2. Peredaran darah besar
Adalah
peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan
akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh
karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia
di katakan memiliki peredaran darah ganda.
D.
KELAINAN
DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.
Kelainan atau gangguan pada sistem
peredaran darah antara lain :
1. Anemia ( Kurang Darah ).
Dikarenakan
kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varisis,adalah pelebaran pembuluh
darah di betis.
3. Hemoroid ( Ambien ), Adalah
perebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
4. Arterios klerosis, ialah pengerasan
pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
5. Atherosklerosis, ialah pengerasan
pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh
darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh
darah karena bendah yang tidak bergerak.
8. Hemofilia, ialah kelainan darah
sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
9. Leukimia ( kangker darah ) ialah
bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
10. Penyakit kuning pada bayi (
eritroblastosis Fetalis ), adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat
aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh- dan
embrio Rh+.
E.
TEKNOLOGI
PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.
1. Ekokardiograf ( Echocardiography,
ECG )
ECG
berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada tutup jantung, penyakit
jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi Ventrikel
kiri.
2. Pemindaian dengan bahan radio aktif.
Metode ini digunakan untuk memeriksa
rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain, dan
memeriksa hasil terapi jantung atau operasi bypass.
3. Angioplasti.
Cara ini
dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh
plak ( timbunan lemak ).
4. Operasi bypass jantung.
Operasi
bypass sering kali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan
pembuluh darah orteri jantung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya
proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai
akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel
leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat
tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia
masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang
ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan
proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia,
terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan
mieloid.
Diagnosa leukimia akut dapat ditegakkan dari pemeriksaan
hematologi Hb, leukosit, tulang, yaitu tipe leukimia akut berdasarkan
klasifikasi FAB.
Pewarnaan sitokimia dapat menkonfirmasi asal leukimia akut
apakah dari limfoid atau mieloid. Dengan pemeriksaan immunopheno-typing
diagnosis leukimia akut dapat diketahui apakah mieloid atau limfoid, bahkan LLA
dapat didiferensiasi lebih lanjut apakah dari sel T ataukah sel B. Pemeriksaan
sitogenik akan memberi petunjuk ada/tidaknya aberasi kromosom.
Telah dilakukan penelitian pada delapan subyek Leukimia
akut, terdiri dari empat anak-anak, seorang remaja, dua dewasa dan seorang
Manula (tiga orang perempuan dan lima orang laki-laki). Umur berkisar antara
4-82 tahun.
LMA terdapat pada empat subyek, anak tigabelas tahun LMA-M3,
dua dewasa LMA-M2 dan seorang Manula LMA-M2. LLA sel T pada dua subyek, seorang
anak dan seorang dewasa. LLA sel B pada dua subyek, seorang anak dan seorang
dewasa. LLA sel T ditandai adanya CD3, CD5, dan CD7; LLA sel B ditandai adanya
CD10, CD 19, CD20, CD22 dan HLA-DR. lMA ditandai adanya CD13 dan CD33.
Bila immunophenotyping (pada tujuh subyek) digunakan sebagai
gold-standard untuk diagnosis leukimia akut, maka diagnosis berdasar
pemeriksaan HB, leukosit, trombosit, hitung jenis dan morfologi sediaan apus
darah tepi dan atau sumsum tulang sensitivitasnya adalah 71,4%. Pewarnaan
sitokimia terdiri dari MPO, SBB, PAS, esterase spesifik dan esterase
non-spesifik sensitivitas 100%.
Pemeriksaan sitogenetik pada enam subyek, semuanya
menunjukkan aberasi kromosom. Trisomi 21 terdapat pada tiga subyek (50%),
terdapat dua subyek dengan “abberrant expression”, yaitu disertai ekspresi sel
mieloid pada LLA sel B dan ekspresi sel B pada LLA sel T.
Terdapat dua subyek dengan aberasi kromosom yang belum
ditemui dalam literatur, yaitu 21, t(6;11)(q27;q23) pada anak LMA-M3 dan 17,
21, t(2;6)(q34;q26) pada remaja LLA sel B.
B. TANDA-TANDA
PENYAKIT LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Tanda-tanda
penyakit leukemia (kanker darah) dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah
merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita
bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Perdarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena
didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan
dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang
Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang
diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya.
Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan
dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih
dari hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri
Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang
(bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri
Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana
sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang
menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri
perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6. Pembengkakan
Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada
kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar
lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan
menyebabkan pembengkakan.
7. Kesulitan
Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan
nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan
medis.
C. PENYEBAB
LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Untuk penyebab
sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi
kebanyakan telah ditemukan beberapa faktor penyebabnya. Antara lain:
1. Radiasi
Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan
radiasi. Sedang LLK sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi.
Widiw, jadi ada kemungkinan pegawai radiologi bisa memiliki kemungkinan terkena
serangan Leukemia dong? Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada anak-anak
sendiri meningkat setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Semenjak
itu, mulai banyak laporan mengenai anak-anak yang menderita Leukemia ini. T-T
2. Faktor
Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu.
Biasanya Racun lingkungan seperti benzena; Insektisida; obat-obatan terapi kaya
kemoterapi juga akan memungkinkan terjadinya Leukemia. Weh jadi Kemoterapi di
Leukemia juga akan mengakibatkan Leukemia jenis baru dong? Untuk itu dibawah
nanti Aeon jelasin lebih dalem kok..! Hehe..
3. Virus
Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV
itu T-cell Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak
normalan perkembangan sel darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II. Virus
lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
4. Herediter
Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang
memiliki Sindrom Down lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak.
Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang normal.
D. KOMPLIKASI
YANG TERLIBAT DALAM LEUKIMIA KRONIK
1. Pembengkakan nodus limpa di leher, ketiak,perut,atau
kemaluan.
2. Rasa sakit yang teruk terutamanya di bawah sternum.
3. Rasa letihan dan lesuan
4. Kehilang berat tanpa sebab tertentu.
5. Demam
6. Menerima lebam dengan senang.
7. Rasa sakit pada tulang.
8. Kadar pernafasan rendah( shortness of breath).
9. Kehilangan daya untuk makan.(loss of diet).
10. Dalam kes-kes yang teruk akan menyebabkan kematian.
11.
Petechiae(pembentukan bintik-bintik merah dan kadang kala berbentuk tajam di
bawah permukaan kulit yang disebabkan oleh pendarahan)
E. PENCEGAHAN
LEUKIMIA
Melakukan deteksi dini kanker untuk pencegahan.
''Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang
kaya akan serat.''
Untuk
pemeriksaan Diagnosis penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
dianatanya adalah dengan:
1. Pemeriksaan
morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
2. Pewarnaan
Sitokimia
3. Immunofenotipe
4. Sitogenetika
5. Diagnostic
Seluler
F. PENGOBATAN
LEUKIMIA
Penyembuhan
Leukemia sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya:
- Kemoterapi dengan obat; penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis yang menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan kemoterapi dapat mengakibatkan kanker baru memang benar. Biasanya penggunaan obat ini ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Biasanya obat yang digunakan adalah hydrea / hydroksiurea, mercapto purinetol dan myleran. Rosy Periwinkle di hutan madagaskar sering juga digunakan untuk penyembuhan Leukemia ini. Sayangnya tumbuhan ini terancam punah.
- Radiasi; Penggunaannya sendiri dengan dosis tinggi yang nantinya diakumulasikan pada daerah berakumulasinya sel leukemia.
- Transplantasi Sumsung tulang belakang; biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara dekat. Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Leukimia adalah suatu penyakit yang
dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik,
yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan
membentuk suatu klon sel leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia)
menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada
anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita
kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Cara mencegah Penyakit Leukimia yaitu
:
Melakukan deteksi dini kanker untuk pencegahan.
''Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang
kaya akan serat.''
B. SARAN
Setelah
anda membaca makalah ini, semoga anda sadar dan menerima saran dari saya yaitu :
1.
Tidak merokok agar darah tidak rusak dan
terinfeksi.
2. Bagi
yang merasa dirinya sehat, silahkan sekali-kali untuk memeriksakan dirinya ke
Dokter agar lebih jelas/real dari serangan penyakit Leukimia (Kanker Darah).
DAFTAR PUSTAKA
§ DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini,
Suharno, dan Bambang S. Penerbit : Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas
XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit Erlangga.
§ Istamar Syamsuri, dkk.2006.Biologi
untuk SMP Kelas VIII. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar